Selasa, 25 Februari 2014

Tragedi in My shcool


Sembilan Murid Bermasalah di SMA  Al Madinah Islamic Center


Ini adalah cerpen mengenai masalah yang spele tapi menjadi masalah yang serius.

  Pada hari senin tanggal 10 februari 2014 telah terjadi masalah yang serius di SMA Al- Madinah Islamic Center, masalah itu berawal dari guru pelajaran geografi yang menanyakan kepada anak-anak cewe SMA Al-madinah, apakah semalem bergadang..

   Waktu itu kami sedang asik belajar pelajaran geografi, tapi teman kami nurul tidur di kelas, nurul di tegur oleh guru hingga dua kali, nurul masih saja tidur. Ira dan yola juga telat masuk ke dalam kelas, walaupun telat mereka tidak merasa bersalah dan malah ngobrol saat pelajaran geografi berlangsung. Dewi dan juli selalu menanggapi setiap kata-kata dengan jawaban yang kasar. Nur malah online facebook ketika sedang belajar. Gue bersama dandi juga kena masalah karena ngobrol sendiri-sendiri, tidak lama kemudian guru geografi menjadi emosi dan menanyakan kepada kami semua "apakah semalem anak asrama yang perempuan bergadang?". Pertanyaan itu di berikan kepada tujuh orang murid yang tinggal di panti. murid itu selain gue dan yola.

    Guru geografi berkata bahwa ada yang ngebilangin kalau mereka semalem bergadang menonton film korea pake laptopnya yola. Dan parahnya dewi berkata kalo yang ngasih tau itu boong / fitnah. Guru pun berkata bahwa yang ngasih tau adalah kak ayu, dan yang paling membuat guru marah adalah ketika ainun berkata kalo kak ayu itu nenek-nenek.

      Semua anak cewe kelas gue, malah memberitahu "kenapa kok kak ayu boleh bawa notebook sedangkan kami tidak boleh?" tanya juli?
Guru menjawab,, "bahwa kak ayu itu sudah besar dan kak ayu sudah bebas dari peraturan".  Guru geografi diam, dan tiba-tiba guru geografi gue berkata " ah udah gak enak kalo kaya gini".

  Setelah istirahat teman gue aji memberitahu bahwa guru geografi gue udah tidak mau ngajar lagi di SMA Al-madinah ini lagi. Akibat hal ini hampir semua guru marah kepada kelas kami. Termasuk wali kelas kami sendiri.

     Keesokan harinya, ketika kami mau belajar matematika, kepala sekolah kami masuk ke kelas dan berkata bahwa guru matematika tidak mau masuk kelas kami. Kami berniat untuk menjemput guru itu bersama-sama dan juga ingin meminta maaf apabila kami mempunyai salah.

   Kami masuk ke ruang guru, ternyata guru matematika tidak mau ngajar sebelum kami minta maaf kepada guru geografi. Temen gue Dandi mendahului meminta maaf kepada guru geografi, kalau dandi gak meminta maaf duluan mungkin anak-anak yang lain tidak ingin meminta maaf, semua anak SMA meminta maaf kecuali ainun, ainun mungkin merasa bersalah karena kemarin telah ngatain orang yang lebih tua  (kak ayu).

   Guru geografi hanya mau ainun yang minta maaf, tapi ainun hanya diam dan tidak berbicara apa-apa.
 Hari itu adalah hari kesedihan, karena semua anak cewe menangis karena masalah ini ( kecuali gue dan dandi, karena kami bukan cewe ). Juli menangis histeris sampai-sampai kebiasaan dia mengupil juga dilakukan ketika dia menangis.

    Semua yang sudah minta maaf, boleh masuk ke kelas satu per satu. Tapi ainun belum masuk ke kelas karena dia belum memiinta maaf kepada guru geografi dan kak ayu.
    Guru geografi tetap kekeh tidak mau mengajar di SMA Al-Madinah lagi karena merasa dirinya sudah tidak di hormati. Di hari itu adalah hari renungan bagi kami semua untuk mengintrofeksi diri.

Pesan Moral : janganlah melawan guru dan orang yang lebih tua. Hormatilah mereka, mungkin saja yang mereka lakukan adalah yang terbaik untuk kita.
  *Dibawah ini adalah Vamplet yang gue buat untuk mengenang peristiwa ini*.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog