Jumat, 18 April 2014

Diary sang Zombigaret


Dear diary


Nama gue Eka Rizki, gue pernah menjadi perokok yang berlebihan. Tapi, semua itu berakhir sia-sia karena gue mengidap penyakit kanker paru-paru.

  Tau gak, kemarin, gue lagi senang banget, saudara gue memberikan gue uang karena dia baru saja mendapatkan pekerjaan. Ketika punya uang rasa nafsu gue pun tiba-tiba muncul. Gue ini adalah seorang cowo yah. Dan sebagian besar cowo itu, tidak pernah ketinggalan sama yang namanya rokok. Bahkan sekarang gue ini, terkenal dengan si perokok kelas dewa. Karena dalam sehari gue bisa ngabisin dua bungkus rokok.

  Karena lagi banyak uang, yah.. pastinya gue nge beli rokok. Gue ingin sekali membeli rokok sebanyak-banyaknya, untuk dihabiskan sendirian. Rakus sekali memang gue ini. Dan di siang harinya, gue bertemu dengan sahabat gue, aldo, dia juga seorang perokok kelas dewa. Aldo lebih dahulu merokok dibanding gue, karena dia ini adalah orang yang membuat gue menjadi pecandu rokok. Aldo menemui gue sambil menghembuskan asap rokok ke arah gue, jadinya gue semakin tidak sabar untuk membeli dan menghisap rokok.

  Sedikit cerita yah, sebenernya tuh tadinya gue gak tau sama sekali apa itu rokok, tapi karena semua teman-teman gue itu pada merokok, jadinya gue ikut-ikutan deh. Herannya gue itu merokok melebihi temen-temen gue. Sehari tanpa rokok, hidup gue menjadi tidak berarti. Waktu itu, memang gue sama sekali tidak memikirkan bahaya merokok yang dapat menyerang kesehatan gue. Jadinya, gue jajalin aja satu hisapan, mungkin karena di dalam rokok ada zat yang dapat membuat ketagihan, membuat gue sulit memberhentikannya, sekali coba langsung pengen lagi.

  Anyway, dihari itu gue membeli tiga bungkus rokok, dan pengen gue habiskan dalam satu hari. Hebat kan, tapi itu semua menjadi penyesalan, karena ketika malam datang, gue merasakan rasa sakit yang begitu menyengat, sampai -sampai gue susah sekali untuk bernapas. Rasanya malam itu gue ingin sekali menangis, menjerit, untuk meminta tolong. Tapi apa daya, dimalam itu gue hanya sendirian dirumah, karena kedua orang tua gue sedang berlibur ke australia. gue menghubungi temen dekat gue yaitu aldo. Tapi di malam itu aldo sudah tidur. Terpaksa, gue pergi ke rumah sakit seorang diri, dada gue terasa sakit, gue menangis di jalan menuju rumah sakit. Untung aja ketika gue berkendara tidak terjadi apa-apa.

   Tiba di rumah sakit, rasanya gue sudah takut duluan. Suster datang menghampiri gue, dan menyuruh gue untuk keruangan dokter agar segera di periksa. Ketika di periksa gue menjadi semakin takut. Tapi dipikiran gue saat itu cuma, "mungkin hidup gue gak akan lama lagi".

  Setelah di periksa, dokter lalu meninggalkan gue, dan gue merasakan sesak napas lagi. Bahkan gue sampai jatuh dari ranjang rumah sakit, dokter yang melihat langsung membangunkan gue, dan gue di ajak dokter ke ruangan konsultasi.

   Dokter memberitau ke gue, kalo gue itu mengidap penyakit kanker paru-paru, semenjak gue tau hal itu, gue menjadi putus asa, bahkan gue ingin sekali bunuh diri. Apa artinya hidup kalo kita sudah berada di jalan buntu.

  Sekarang gue bagaikan seorang manusia yang menjadi zombie karena hidup gue menderita, sehingga akhirnya gue harus menjalani hidup setengah mati. Mungkin lebih pantas gue dipanggil zombigaret, karena gue "hidup setengah mati akibat merokok".

   Ketika gue terserang penyakit, gue bagaikan makhluk tak berguna bagi bumi ini. Semua sisa rokok-rokok gue, hanya menjadi barang untuk disalahkan. Karena rokok, hidup gue menjadi berantakan.

  Gue sekarang bingung harus berbuat apa, sisa hidup gue yang sedikit mungkin harus gue gunakan untuk menghantui para perokok dengan menasehatinya. Itulah gue, sang "Zombigaret".

    Hari ini, mungkin hari terakhir gue, karena penyakit itu sudah tidak dapat ditolong. Setiap menit, setiap jam, gue selalu merasakan rasa sakit. Percuma banyak duit, kalo duit itu hanya dipakai untuk membeli penyakit. Ternyata di hari itu, kehidupan menjadi terbalik "awalnya senang dan akhirnya menjadi penderitaan".

*gue berpesan ke kalian yang membaca ini, tolong jangan seperti gue, karena lo gak mau kan mendapatkan siksa dunia akhirat.
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba menulis "Diary Sang Zombigaret"

Salam penderitaan

   Zombigaret

 

2 komentar:

  1. Jangan ikutan jadi zombie, biar saya saja yang merasakan penderitaan ni :-)

    BalasHapus
  2. Bagus bner ceritanya gan... Good luck deh :-)

    BalasHapus

Arsip Blog